Sabtu, 06 Juli 2013

Lebih Ringan Dari Sekaleng Minuman


“Date Note”
Gagak Sandoro
Judul Buku : Date Note
Penulis : Haris Firmansyah
Jumlah Halaman : viii+180 halaman
Tahun terbit : Februari 2012
Penerbit : Bentang Belia
ISBN : 978-602-9397-09-3

Anggap saja saat membaca buku ini, kita sedang menikmati sekaleng minuman ringan. Ya, karena perasaan seperti itulah yang mungkin saja dihadirkan dari penulis bagi pembacanya. Perasaan sekali teguk yang begitu segar, menenangkan, dan melepaskan haus yang tersisa. Perasaan segar dari cinta-cinta gila masa lalu penulis, Haris Firmansyah.


Haris menyuguhkan cinta pertamanya, pada judul ‘Cinta, monyet!’. Kisah cinta menye-menye saat SD. Digambarkan Haris mulai merasakan masa-masa cinta monyet hadir, saat dia sebentar lagi lulus dan mulai suka dengan adik kelasnya. Berikut petikan ceritanya, “Saat itu saya bener-bener enggak tahu apa yang harus saya lakuin buat ngungkapin perasaan aneh yang menimpa saya. Ingat, saya masih SD. Jadi, saya cuma bisa ngelihatin Astrid dari jauh. Secara diem-diem, saya sering merhatiin gerak-geriknya. Saya selalu mengamati tindak tanduknya walaupun dia enggak bertanduk kayak Shaun the Sheep.” (hal. 2)

Tokoh Haris yang digambarkan dalam buku ini merupakan sisi gelapnya tentang cinta. Cinta yang bertepuk sebelah tangan. Cinta yang tak pernah terungkap. Cinta diam-diam. Ya, tetek-bengek cinta remaja ala penulis dari waktu ke waktu yang terbungkus dengan bahasa ringan yang cepat dicerna untuk semua kalangan. 

Selesai membaca satu judul, Haris memberikan sebuah wejangan berupa moral of the story dan hikmah dari cerita yang ia ceritakan. Date Note bukan sebuah novel atau kumpulan cerita pendek remaja yang banyak beredar di pasaran, Date Note lebih mirip dengan buku harian Haris yang ditulis ulang dengan tulus, penuh keprihatinan masa-masa cintanya namun tetap bahasa sendirinya yang jenaka.

Dalam buku ini, Haris juga menceritakan tentang pacaran pertamanya. Kisah yang satu ini masih tetap lucu, namun, rasanya bersalah saat kita harus menetertawakan kegalauan tokoh Haris yang begitu miris dan penuh keprihatinan. Cerita ini diawali dengan Nia yang kagum dengan suara Haris di dalam telepon yang katanya imut. Haris yang mencoba untuk move on dari gebetan SMK-nya mulai mendekati Nia. Cerita ini tidak berakhir dengan ending bahagia. Sebaliknya, Haris menjadi tersisihkan oleh Nia. Semua bermula saat mereka mencoba untuk kopi darat di sebuah mall. “Saya masih berdiri di tempat. Saya Cuma bisa melompong bencong kopong. Saya memandang punggungnya yang menjauh. Berharap dia menengok. Tapi, dua langkah, tiga langkah, seribu langkah, dia masih melihat ke depan. Tak ada tanda-tanda dia akan menoleh.” (hal. 99)

Hampir keseluruhan semua cerita yang tersaji dalam buku ini merupakan kisah cinta yang berujung tragis. Namun, pada judul terakhir, Haris memberikan sebuah ending yang berbeda. Ya, dia memberikan happy ending pada penutup buku ini. Percakapan dia dengan Kecil, sebutan untuk pacarnya di inbox FB. (Hal. 178)

Seperti di atas, membaca Date Note memberikan sebuah gambaran cinta datang bukan hanya pada waktu yang tepat. Bisa kapan saja, di mana saja dan dalam bentuk apa saja. Haris Firmansyah mendongengkan cerita-cerita cintanya dalam bentuk buku dengan cover, komik, dan tata bahasa serta EyD yang rapi. Yang lebih ringan dari sekaleng minuman.


GS JUNI 2013

2 komentar: